news ekonomi sport otomotif hiburan wisata opini politik foto indeks
KTT G20 India Capai Konsensus, Tak Kutuk Perang Ukraina

TRIPODNews.id -  Amerika Serikat (AS) dan Rusia telah menyambut baik kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan G20 yang tidak mengutuk invasi Rusia di Ukraina. Meskipun demikian, mereka berpesan agar anggota G20 menghindari penggunaan kekuatan dalam krisis tersebut. Sementara itu, India telah menyerahkan kepresidenan G20 kepada Brasil, menandai berakhirnya KTT G20 di New Delhi.

Perdana Menteri India Narendra Modi mengajak para pemimpin negara anggota G20 untuk mengadakan pertemuan virtual pada November 2023 guna mengevaluasi kemajuan dalam saran-saran kebijakan dan tujuan-tujuan yang telah diumumkan.

"Adalah tanggung jawab kami untuk melihat saran-saran yang telah dibuat untuk melihat bagaimana kemajuan dapat dipercepat," ujar Modi.

Sebelumnya, kelompok G20 telah mengadopsi "Deklarasi Pemimpin" yang menghindari mengutuk Rusia atas perang di Ukraina. Namun, deklarasi tersebut menyoroti penderitaan manusia akibat konflik tersebut dan menyerukan agar semua negara tidak menggunakan kekuatan untuk merebut wilayah.

Keputusan ini mengejutkan banyak pihak karena adanya perbedaan pandangan yang tajam menjelang pertemuan G20, yang diyakini dapat menggagalkan pertemuan tersebut. Barat telah mendesak anggota G20 untuk mengutuk Rusia atas invasi Ukraina, sementara Rusia mengancam akan menghalangi resolusi yang tidak sesuai dengan posisinya.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menyebut KTT G20 ini sebagai keberhasilan bagi India dan negara-negara berkembang di dunia. Dia mengatakan bahwa posisi negara-negara Global South membantu mencegah agenda G20 didominasi oleh Ukraina dan bahwa India telah mengonsolidasikan dukungan dari anggota G20 dari negara-negara Selatan.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, menyatakan bahwa deklarasi KTT G20 telah mempertahankan prinsip-prinsip yang melarang penggunaan kekuatan untuk mencari akuisisi teritorial atau melanggar integritas dan kedaulatan negara-negara lain.

Beberapa negara, seperti Jerman dan Inggris, memuji resolusi tersebut, meskipun Ukraina menganggapnya tidak memadai. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa G20 bukan tempat yang tepat untuk mencapai kemajuan diplomatik dalam krisis Ukraina, mengingat G20 awalnya didirikan untuk menangani masalah ekonomi internasional.

Tag:
Terkini