TRIPODNews.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencatat 80 emisi obligasi dan sukuk dari 54 emiten berjumlah Rp89,71 triliun sepanjang tahun ini. Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI mencapai 523 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp447,05 triliun dan US$ 47,5 juta yang diterbitkan oleh 126 emiten.
Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI mencapai 191 seri dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan US$ 486,11 juta. Selain itu, terdapat juga 9 emisi Efek Beragun Aset (EBA) senilai Rp3,07 triliun.
Kapitalisasi pasar saham mengalami perubahan 0,32% dalam satu pekan menjadi Rp10.255 triliun dari Rp10.288 triliun pada pekan sebelumnya. Frekuensi transaksi harian di bursa meningkat 2,55% menjadi 1.235.080 kali transaksi dari 1.204.385 kali transaksi pada pekan sebelumnya.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami perubahan sebesar 0,74% menjadi 6.888,518 dari 6.939,892 pada pekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian di bursa mengalami penurunan sebesar 26,10% menjadi 18,12 miliar lembar saham dari 24,52 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya. Sementara rata-rata nilai transaksi harian bursa pekan ini turun 11,72% menjadi Rp10,32 triliun dari Rp11,69 triliun pada pekan sebelumnya.
Baca Juga
Siloam Bagi Deviden Rp255 Miliar
Investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp26,88 miliar, dan sepanjang tahun 2023, investor asing telah mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp5,249 triliun.
IHSG ditutup menguat 13,69 poin atau 0,20% ke posisi 6.888,52 pada akhir pekan. Selain itu, indeks LQ45 yang mengukur kinerja 45 saham unggulan naik 1,83 poin atau 0,19% ke posisi 946,50. Tren positif ini tercermin dari respons pasar terhadap perbaikan trade balance Amerika Serikat (AS) dan penurunan continuing claims pengangguran.
Berdasarkan indeks sektoral IDX-IC, tujuh sektor mengalami kenaikan, dengan sektor teknologi menjadi yang tertinggi dengan kenaikan 1,68%. Di sisi lain, empat sektor mengalami koreksi, dengan sektor industri mengalami penurunan sebesar 0,57%. Frekuensi perdagangan saham mencapai 1.162.539 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,60 miliar lembar saham senilai Rp7,95 triliun. Sebanyak 261 saham naik, 252 saham turun, dan 242 saham stagnan.