TRIPODNews.id - AdaKami memberikan tanggapan terhadap kasus teror desk collection (DC) yang berujung pada bunuh diri. Direktur Utama AdaKami, Bernardino Moningka Vega Jr., mengatakan mereka telah menghubungi akun yang memviralkan informasi tersebut. Namun, hingga saat ini, mereka belum menerima informasi tambahan dan terus menunggu dari pihak yang bersangkutan.
Dino, sapaan akrabnya, menyatakan, "Sebagai perusahaan Fintech untuk menanggapi berita tersebut. Data-data yang diperlukan selama ini kita sudah reach out ke akun viral itu. Nama, nomor KTP, nomor user, nomor telepon. Sampai sekarang ini belum ada informasi tambahan. Kita menunggu dari pihak yang mengklaim."
AdaKami juga telah melakukan pencarian data-data yang tersimpan di sistem mereka, namun tidak menemukan petunjuk korban yang tersebar di media sosial.
Lebih lanjut, Dino menyebut bahwa mereka telah melaporkan kasus ini ke polisi sebagai upaya dukungan pencarian informasi tentang korban.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) juga akan menindaklanjuti kasus ini untuk memeriksa apakah ada pelanggaran code of conduct yang dilakukan oleh anggota yang terlibat dalam kasus ini.
"Kami berharap permasalahan ini dapat dituntaskan dan menentukan pihak yang bersalah sehingga tidak hanya didasarkan pada asumsi tersebut," tambahnya.
XL Axiata Bagi Dividen Rp 635,5 Miliar
Layanan Data XL Axiata Naik 16 Persen Saat Libur Lebaran 2024
Catat Laba 4,8 T di 2023 Unilever Indonesia Konsisten Pada Nilai Integritas Bisnis
Kinerja Awal Tahun Membaik, UNVR Punya Peluang Tumbuh di Q2
Unilever Unggul di Kategori Super FMCG di Shopee Super Brand 2023
