TRIPODNews.id - Durian, yang dikenal sebagai "raja buah-buahan" dan buah berbau tajam, menjadi potensi primadona baru dalam ekspor Asia Tenggara. Permintaan global terhadap buah berbau tajam ini melonjak sebanyak 400% dari tahun ke tahun, dengan China berperan penting dalam peningkatan ini.
Menurut laporan dari HSBC, China telah menjadi "tergila-gila" pada durian, dan selama dua tahun terakhir, mereka telah mengimpor durian senilai USD6 miliar atau sekitar Rp90 triliun. Ini mencakup 91% dari permintaan durian global. Durian bukan hanya dianggap sebagai buah di China, tetapi juga sebagai simbol kemakmuran dan sering digunakan sebagai hadiah.
Aris Dacanay dari HSBC menyatakan, "Apakah durian akan menjadi karet baru? Mungkin suatu hari nanti, memberi durian kepada ibu mertua akan menjadi tradisi dunia. Hanya waktu yang akan menjawabnya."
Sementara Thailand mendominasi sebagai pemasok utama durian, dengan 99% dari total ekspor durian ASEAN, ada peluang besar bagi negara-negara ASEAN lainnya untuk bersaing di pasar China yang besar. Kesepakatan perdagangan bebas Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) memungkinkan akses yang lebih bebas ke pasar China, memberi peluang besar bagi produsen durian di Asia Tenggara untuk bersaing dengan Thailand.