news ekonomi sport otomotif hiburan wisata opini politik foto indeks
Bank Indonesia Diperkirakan Pertahankan Suku Bunga Acuan di 5,75% di Tengah Tantangan Ekonomi Global

TRIPODNews.id -  Konsensus ekonomi mengindikasikan bahwa Bank Indonesia (BI) kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuan, BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR), pada level 5,75 persen dalam pertemuan Kamis, 21 September 2023. Ini adalah hasil dari konsensus ekonomi Bloomberg yang melibatkan 27 lembaga, yang semuanya sepakat bahwa BI tidak akan mengubah suku bunganya pada bulan September 2023.

Menurut Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), David Sumual, salah satu alasan di balik keputusan ini adalah karena kondisi ekonomi global yang masih penuh gejolak, khususnya di China. Sementara itu, bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, masih memiliki potensi untuk menaikkan suku bunga mereka hingga mencapai 5,5 persen - 5,75 persen dalam sisa tahun ini.

Pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 19-20 September 2023, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 5,25 persen - 5,50 persen, sambil tetap mengadopsi sikap yang cenderung hawkish. Para pejabat moneter AS memproyeksikan kemungkinan kenaikan suku bunga lagi pada akhir tahun, hingga mencapai level 5,50 persen - 5,75 persen.

David Sumual juga mengungkapkan bahwa inflasi diperkirakan akan tetap terkendali, dengan proyeksi mencapai sekitar 2 persen untuk bulan September. Ini terutama disebabkan oleh faktor "high base effect" akibat kenaikan harga BBM tahun sebelumnya.

Pada Agustus 2023, tingkat inflasi secara tahunan berada pada angka 3,27 persen, masih berada dalam kisaran sasaran BI sebesar 2-4 persen. Tingkat inflasi inti pada bulan yang sama juga tetap rendah, yakni sekitar 2,1 persen secara tahunan. Selain itu, BI juga mempertimbangkan stabilitas nilai tukar rupiah, meskipun rupiah masih mengalami pelemahan temporeral akibat sentimen "risk-off" di pasar Asia.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, juga memperkirakan bahwa BI7DRR tidak akan mengalami perubahan pada bulan September 2023. Keputusan ini akan bergantung pada perkembangan ekonomi dalam negeri, terutama tingkat inflasi yang tetap stabil.Sejak Januari 2023, Gubernur Bank Indonesia, Perry Wajiyo, telah mempertahankan suku bunga acuan di angka 5,75 persen. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap kebijakan The Fed yang terus meningkatkan Fed Fund Rate sejak Agustus 2022.

Sementara itu, di Eropa, Bank Sentral Eropa (ECB) baru-baru ini menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen. Presiden ECB mengatakan bahwa keputusan ini diambil dengan harapan dapat menjaga inflasi di bawah 2 persen pada akhir proyeksi ECB pada 2025, meskipun pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek diperkirakan akan lamban.

Terkini