news ekonomi sport otomotif hiburan wisata opini politik foto indeks
Indonesia Dinilai Punya Potensi Akselerasi Produksi Baterai Listrik Lokal

TRIPODNews.id -  Pemerintah terus berupaya mempercepat akselerasi elektrifikasi kendaraan, termasuk dengan langkah-langkah seperti memberikan tunjangan dan menggalakkan hilirisasi industri. Salah satu langkah penting dalam hal ini adalah produksi baterai listrik secara lokal.

Menurut Pakar Ekonomi Josua Pardede, Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai tujuan ini, terutama karena negara ini memiliki cadangan bahan baku yang melimpah untuk memproduksi baterai listrik.

Dua mineral utama, nikel dan tembaga, memiliki cadangan yang cukup besar di wilayah timur Indonesia, seperti Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua, yang disebut Sulampua. Pada tahun 2021, wilayah ini memiliki total cadangan nikel sekitar 4,6 miliar ton.

"Sebanyak 99,76% cadangan nikel Indonesia tersebar di Wilayah Sulawesi Sulampua," tegas Josua.

Dengan cadangan mineral yang melimpah ini, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam produksi baterai listrik, yang merupakan komponen kunci dalam industri otomotif berbasis listrik global.

Peluang ini semakin penting mengingat permintaan global terhadap produk olahan nikel diperkirakan akan meningkat menjadi 3,2 juta ton pada tahun 2024. Ini sejalan dengan upaya global untuk mengurangi emisi karbon dengan beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan.

Josua menjelaskan, "Transisi menuju green energy tetap membutuhkan mineral dalam membangun teknologi rendah karbon. Selain itu, tingginya biaya bahan bakar fosil mendorong transisi energi baru terbarukan (EBT), sehingga permintaan bahan baku mineral diperkirakan meningkat."

PT Trimegah Bangun Persada (Harita Group), yang berbasis di Maluku Utara, merupakan salah satu perusahaan yang telah memanfaatkan peluang ini dengan baik. Mereka terus berinovasi dalam industri nikel, termasuk dalam pengolahan nikel saprolite dengan teknologi Rotary Klin Electric Furnace dan penggunaan teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL) untuk mengolah nikel limonit. Semua ini diarahkan menuju visi bahwa Indonesia akan menjadi produsen baterai listrik dunia.

Harita Group juga telah memproduksi bahan baku baterai mobil listrik, nikel cobalt compound, sebagai bukti komitmen mereka terhadap industri ini. Mereka baru-baru ini mengumumkan bahwa kapasitas produksinya telah mencapai 55.000 ton per tahun pada tahun 2023.

Terkini