news ekonomi sport otomotif hiburan wisata opini politik foto indeks
 Aneka Tambang Pastikan Kawasan Industri Weda Bay Nickel Aman Pasca Banjir

TRIPODNews.id -  PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan mantap memastikan bahwa bencana banjir dan longsor yang melanda Kawasan Industri Weda Bay Nickel, Halmahera Tengah, Maluku Utara, tak akan mengganggu kelancaran operasional tambang nikel yang dikelolanya di wilayah tersebut. Pada Agustus lalu, kawasan ini terkena musibah banjir yang mengakibatkan putusnya akses penghubung Weda-Patani.

Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie, mengungkapkan rasa prihatin atas bencana tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa "banjir telah surut dan tidak mengganggu operasional perusahaan." Hal ini menjadi kabar positif bagi sektor tambang nikel dan ekonomi di kawasan tersebut.

Weda Bay merupakan proyek pemurnian bijih nikel dengan teknologi pirometalurgi berkapasitas 30 ribu ton Ni per tahun yang dimiliki oleh PT Weda Bay Nickel. Antam memiliki 10% saham di perusahaan tersebut dan berencana untuk meningkatkan kepemilikannya hingga 40%. Sementara, 90% saham lainnya dimiliki oleh perusahaan tambang Prancis, Eramet Group, dan perusahaan baja Tiongkok, Tsingshan.

Di samping itu, Antam, yang merupakan anggota Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID, juga telah memfokuskan upayanya pada proses "tapping metal perdana" Pabrik Feronikel Haltim pada 12 September 2023. Ini merupakan tahapan penting dalam komisioning Pabrik Feronikel Haltim dan merupakan kelanjutan dari tahap "switch-on electric smelting furnace (ESF)" yang dilakukan pada 19 Juli 2023.

Direktur Pengembangan Usaha Antam, I Dewa Wirantaya, menjelaskan bahwa tahapan "tapping metal perdana" ini merupakan bagian dari rangkaian komisioning yang diharapkan akan selesai pada akhir kuartal ketiga tahun ini. Dalam proses komisioning ini, Antam selalu memastikan kestabilan dan keselamatan operasi pabrik.

Melalui tahap "tapping metal perdana" ini, Antam akan mulai bersiap untuk memulai produksi komersial di Pabrik Feronikel Haltim yang berlokasi di Halmahera Timur, Maluku Utara. Pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi sebesar 13.500 ton nikel dalam Feronikel (TNi). Dengan langkah-langkah ini, Antam menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan industri tambang nikel di Indonesia.

Terkini