news ekonomi sport otomotif hiburan wisata opini politik foto indeks
Optimalisasi Insentif Likuiditas: Bank Indonesia Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional

TRIPODNews.id -  Bank Indonesia (BI) memberikan angin segar bagi sektor perbankan dan ekonomi nasional dengan meningkatkan insentif likuiditas makroprudensial menjadi empat persen. Inisiatif ini diharapkan dapat merangsang kredit dan pembiayaan, sehingga mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Dengan perubahan ini, total insentif likuiditas perbankan diperkirakan mencapai fantastis, yakni Rp156 triliun.

"Adanya peningkatan insentif likuiditas ini membuktikan komitmen kami dalam mempercepat pemulihan ekonomi," ungkap Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, pada Seminar Nasional Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial. Dengan kebijakan ini, yang berlaku mulai 1 Oktober 2023, BI optimis dapat mendorong kredit perbankan tumbuh antara 9-11 persen di tahun ini.

BI juga menunjuk sektor-sektor prioritas yang akan mendapat dorongan kredit, meliputi:

Hilirisasi minerba dan non-minerba

Pertanian, peternakan, dan perikanan

Perumahan, termasuk perumahan rakyat

Pariwisata, perhotelan, dan restoran

Pembiayaan inklusif: UMKM, ultra mikro, serta pembiayaan hijau.

Menurut Juda, pemilihan sektor-sektor ini didasari oleh lima tujuan utama BI, antara lain:

Meningkatkan nilai tambah dan memperbaiki struktur ekonomi

Memberikan daya ungkit pertumbuhan ekonomi

Membangun ketahanan pangan nasional

Mendukung sektor-sektor yang membutuhkan pemulihan pasca pandemi COVID-19

Mendukung pembiayaan inklusif dan hijau.

Dengan kebijakan ini, BI berharap mampu menjaga momentum pemulihan ekonomi di Indonesia di tengah pelemahan ekonomi dan inflasi global yang terus melambung. "Kami berkomitmen mendukung ekonomi Indonesia yang kuat dan berkelanjutan," pungkas Juda.

Dengan upaya ini, BI optimis dapat memperkuat sektor perbankan dan dunia usaha, sembari mempersiapkan negara dalam menghadapi tantangan global. Sebuah langkah strategis menuju visi Indonesia maju di masa depan.

Terkini