TRIPODNews.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berambisi untuk mencapai laba bersih konsolidasi sebesar Rp 58 triliun pada tahun ini, menandai pertumbuhan sebesar 12,84% dibandingkan dengan laba tahun 2022 sebesar Rp 51,4 triliun. Keberhasilan ini didukung oleh alokasi cadangan yang memadai untuk mengatasi NPL (Non-Performing Loans) sebagai langkah prudensial di sektor perbankan.
Direktur Utama BRI, Sunarso, menyatakan bahwa proyeksi laba bersih tahun lalu awalnya sekitar Rp 40 triliun, dengan kemungkinan meleset hingga Rp 45 triliun. Namun, BRI berhasil mencapai laba sebesar Rp 51 triliun.
Baca Juga
Terima Kunjungan Paskibraka Jawa Barat, bank bjb Beri Rewards Istimewa
bank bjb Memaknai HUT ke-78 RI dengan Berbagai Kegiatan Positif
Kolaborasi dengan bank bjb, Pemprov Jabar Bersama Pemkab Sumedang Resmikan Menara Kujang Sapasang
bank bjb Bangun 6 Ruang Kelas Baru di SDN Pondok Cina
"Pada tahun penuh 2023, panduan kami adalah laba sebesar Rp 58 triliun jika semuanya berjalan lancar, atau mungkin lebih dari Rp 60 triliun jika segala sesuatunya berjalan sangat baik," ujarnya dalam Media Gathering di BRILian Stadium, Selasa (12/9/2023).
Sunarso juga mencatat bahwa BRI telah mencapai laba bersih sebesar Rp 29,56 triliun hanya dalam enam bulan pertama. Menurutnya, meskipun biaya (cost) meningkat, kredit yang diberikan sepanjang tahun, mulai dari Januari hingga Desember, telah memberikan hasil positif. Peningkatan marjin dan efisiensi juga telah berkontribusi pada peningkatan laba perusahaan.