TRIPODNews.id - Pada akhir perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (11/9), indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penguatan yang signifikan, yang dipimpin oleh kinerja positif saham sektor kesehatan.
IHSG berhasil ditutup dengan kenaikan sebesar 38,61 poin atau 0,56%, mencapai level 6.963,39. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 juga mengalami peningkatan sebesar 6,34 poin atau 0,67%, mencapai posisi 958,72. Valdy Kurniawan, seorang analis dari Phintraco Sekuritas, menjelaskan, "IHSG membentuk spinning bottom tepat di atas MA20 bersamaan dengan rebound. Pergerakan tersebut terjadi pada oversold area di Stochastic Relative Strength Index (RSI)."
Pasar dalam negeri secara khusus mengamati data neraca perdagangan untuk periode Agustus 2023, dengan perkiraan bahwa nilai ekspor dan impor akan meningkat dibandingkan dengan bulan Juli 2023. Hal ini terjadi meskipun ada indikasi pemulihan aktivitas ekonomi di China.
Baca Juga
Siloam Bagi Deviden Rp255 Miliar
Di tingkat regional, tanda-tanda pemulihan konsumsi domestik di China menjadi salah satu faktor positif eksternal. Indikasi terbaru menunjukkan kenaikan New Yuan Loans ke level 1,36 triliun yuan pada Agustus 2023, dari sebelumnya 345,9 miliar yuan pada Juli 2023.
Kebijakan moneter dan fiskal yang lebih longgar di China juga berdampak pada peningkatan jumlah uang beredar, yang diharapkan akan mendorong pertumbuhan konsumsi domestik. IHSG memulai sesi perdagangan dengan penguatan dan berhasil mempertahankan kinerja positif hingga penutupan sesi perdagangan.
Berdasarkan data dari Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor mengalami kenaikan, dengan sektor kesehatan memimpin dengan kenaikan sebesar 2,51%. Diikuti oleh sektor barang konsumen primer dan sektor barang baku, masing-masing naik sebesar 1,38% dan 1,29%. Sementara itu, dua sektor mengalami koreksi, dengan sektor energi turun sebesar 0,60% dan sektor industri turun sebesar 0,03%.