news ekonomi sport otomotif hiburan wisata opini politik foto indeks
Fantastis; Penggalangan Dana Melalui EBUS, Rights Issue, dan IPO Mencapai Rp 172,8 Triliun

TRIPODNews.id -  Pada tanggal 8 September 2023, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa penggalangan dana di pasar modal melalui efek bersifat utang (EBUS), rights issue, dan pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) telah mencapai angka sebesar Rp 172,8 triliun. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan sejumlah perusahaan yang berencana menggalang dana di pasar modal, yang saat ini masih dalam tahap perencanaan dalam pipeline BEI.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengungkapkan bahwa jumlah tersebut terbagi atas 75 emisi dari 50 penerbit EBUS yang berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 86,1 triliun. Serta, ada 26 perusahaan yang telah melaksanakan rights issue senilai Rp 37,3 triliun. "Selain itu, 65 perusahaan juga mencatatkan saham perdana di BEI dengan jumlah dana yang terkumpul sekitar Rp 49,4 triliun," ujarnya di Jakarta.

Nyoman Yetna juga menambahkan bahwa di pipeline BEI, masih ada sejumlah rencana penggalangan dana, baik melalui EBUS, rights issue, maupun IPO. Untuk EBUS, ada 15 emisi dari 10 penerbit yang saat ini sedang dalam tahap perencanaan. Klasifikasinya mencakup tiga perusahaan sektor barang baku, satu perusahaan dari sektor konsumen primer, energi, dan kesehatan. Sementara sektor keuangan dan industri masing-masing menyumbangkan dua perusahaan.

Adapun dalam pipeline penggalangan dana melalui rights issue, Nyoman Yetna menjelaskan bahwa masih terdapat 24 perusahaan yang tengah merencanakannya. Dengan rincian satu perusahaan dari sektor barang baku, infrastruktur, dan transportasi, serta empat perusahaan dari sektor konsumen primer dan energi, lima perusahaan dari sektor keuangan, dan delapan perusahaan dari sektor non primer.

Sementara itu, Nyoman Yetna menyebutkan bahwa saat ini terdapat 26 perusahaan dalam pipeline IPO BEI. Dalam klasifikasi aset perusahaan tersebut, sebanyak 16 perusahaan dikategorikan sebagai aset skala menengah, yaitu dengan aset senilai antara Rp 50 hingga Rp 250 miliar. Disusul enam perusahaan dengan aset skala besar (di atas Rp 250 miliar) dan empat perusahaan dengan aset skala kecil (dibawah Rp 50 miliar). "Secara sektor, sektor konsumen primer mendominasi pipeline IPO dengan jumlah enam perusahaan," tambahnya.

Terkini