TRIPODNews.id - Perusahaan pembuat perangkat media streaming, Roku, berencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sekitar 10 persen dari total tenaga kerjanya, atau sekitar 300 orang. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mengurangi biaya operasional. Selain PHK, Roku juga akan mengurangi proses perekrutan, melakukan konsolidasi ruang kantor, dan meninjau portofolio kontennya untuk menghemat dana.
Seperti dilaporkan oleh CNN pada Kamis (7/9/2023), ini adalah kali ketiga dalam kurun waktu kurang dari setahun Roku melakukan PHK. Sebelumnya, perusahaan ini melakukan pemangkasan sebanyak 200 pekerjaan pada Maret 2023 dan November 2022. Meskipun melakukan PHK di ratusan posisi, Roku tetap optimistis dapat menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya.
Untuk kuartal ketiga tahun 2023, proyeksi pendapatan perusahaan diperkirakan berada dalam kisaran 835-975 juta dolar AS, yang meningkat dari perkiraan awal sekitar 815 juta dolar AS.
Dalam surat kepada para pemegang saham, manajemen Roku mengungkapkan keprihatinan terhadap kondisi ekonomi yang menciptakan ketidakpastian. Hal ini semakin diperparah oleh aksi mogok penulis dan aktor di Amerika Serikat yang dapat berdampak negatif pada pengeluaran dalam industri media dan hiburan.