TRIPODNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini merilis data inflasi tahunan (year-on-year/yoy) untuk Agustus 2023, menunjukkan angka sebesar 3,27 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengungkapkan informasi ini dalam Rilis Perkembangan Indeks Harga Konsumen Agustus 2023 di Jakarta pada Jumat (1/9).
Inflasi yang diurai berdasarkan kelompok pengeluaran menunjukkan bahwa kelompok transportasi merupakan penyumbang inflasi tertinggi dengan tingkat 9,65 persen yoy. Kelompok ini berkontribusi sebesar 1,18 persen terhadap inflasi nasional. Bensin menjadi komoditas utama yang berkontribusi terhadap inflasi dalam kelompok transportasi dengan andil sebesar 0,83 persen. Selain itu, tarif angkutan dalam kota (0,09 persen), tarif angkutan antarkota (0,05 persen), serta solar dan tarif kereta api (masing-masing 0,03 persen) juga turut memberikan andil.
Sementara itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 3,51 persen yoy dengan kontribusi 0,92 persen terhadap inflasi nasional. Beras (0,41 persen), rokok kretek filter (0,21 persen), bawang putih (0,08 persen), serta daging ayam ras (0,07 persen) adalah komoditas utama yang berperan dalam inflasi kelompok ini.
Biaya kontrak rumah juga memiliki andil signifikan dalam inflasi tahunan Agustus 2023, mencapai 0,11 persen. Inflasi terjadi di seluruh kota, dengan Manokwari mencatatkan inflasi tertinggi sebesar 6,40 persen. Beberapa komoditas penyumbang inflasi di Manokwari termasuk ikan segar (2,61 persen), beras (0,57 persen), bensin (0,45 persen), rokok kretek filter (0,41 persen), dan tomat (0,35 persen).