news ekonomi sport otomotif hiburan wisata opini politik foto indeks
Bos Bank Indonesia Proyeksikan Suku Bunga The Fed AS Melesat ke 6%

TRIPODNews.id - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, memproyeksikan bahwa suku bunga The Fed Amerika Serikat (AS), yang dikenal sebagai Fed Fund Rate (FFR), masih memiliki potensi untuk naik hingga mencapai level 6 persen. Dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI pada Kamis (31/8/2023), Perry mengungkapkan, "Fed Fund Rate kemungkinan akan kembali naik menjadi 5,75 persen tahun ini, bahkan ada probabilitas mencapai 6 persen."

Menurut Perry, suku bunga The Fed diperkirakan akan tetap bertahan pada level 6 persen hingga tahun 2024, sebuah kondisi yang sering disebut sebagai "higher for longer." Ia menjelaskan, "Untuk sepanjang tahun 2024, suku bunga kemungkinan tidak akan turun secara signifikan, bahkan kemungkinan baru akan mengalami penurunan kecil pada semester II tahun depan."

Perry juga mengingatkan bahwa tingginya tingkat suku bunga The Fed akan memiliki dampak signifikan pada tingkat imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) di Amerika Serikat (AS), serta SBN di dalam negeri. Selain itu, kondisi ini juga akan memengaruhi penguatan dolar AS, yang pada gilirannya akan memberikan tekanan pada mata uang di seluruh negara berkembang, termasuk rupiah.

Meskipun demikian, Perry menekankan bahwa BI akan terus melakukan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas rupiah dengan tujuan memitigasi dampak ketidakpastian di pasar keuangan global. Tindakan tersebut termasuk intervensi di pasar valuta asing dengan fokus pada transaksi spot dan domestic non-deliverable forward (DNDF).

Selain itu, BI juga akan menerbitkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebagai instrumen operasi moneter yang mendukung upaya pendalaman pasar uang dan menarik aliran modal asing dalam bentuk investasi portofolio. Terakhir, instrumen operasi moneter valas devisa hasil ekspor (DHE) juga akan digunakan untuk penempatan DHE oleh eksportir melalui bank kepada BI.

Terkini