TRIPODNews.id - Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) terus berupaya mengakselerasi pertumbuhan industri mebel dan kerajinan dalam negeri di tengah ketidakpastian ekonomi global yang masih belum pulih sepenuhnya. Permintaan terhadap produk mebel dan kerajinan terus mengalami peningkatan meskipun pemasok utama, yaitu China, tetap menjadi eksportir terbesar di pasar global. Meski begitu, pada kuartal pertama tahun ini, tercatat adanya penurunan sekitar 6 persen dalam ekspor produk mebel dan kerajinan.
Abdul Sobur, Ketua Presidium HIMKI, optimistis bahwa pameran IFEX yang diadakan pada bulan Maret lalu akan membantu menjaga stabilitas ekspor pada kuartal berikutnya.
Peluang pasar global terhadap produk mebel dan kerajinan masih terbuka lebar, terutama mengingat adanya tren pembangunan yang mengarah pada permintaan yang terus meningkat. Pasar AS dan Eropa tetap menjadi tujuan utama ekspor produk mebel dan kerajinan dari Indonesia. Namun, mengingat adanya kondisi inflasi yang signifikan di kedua wilayah ini, Abdul Sobur menekankan pentingnya upaya untuk mencari peluang di pasar-pasar baru.
Dalam konteks ini, HIMKI mengusulkan strategi untuk memanfaatkan dan mengoptimalkan pasar-pasar baru yang sedang berkembang, seperti Timur Tengah, India, dan wilayah Asia lainnya. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi kemungkinan situasi ekonomi yang semakin menantang. Dengan berfokus pada pasar-pasar yang sedang muncul, industri mebel dan kerajinan Indonesia berharap dapat memperluas jejaknya dan menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan di tengah dinamika ekonomi global yang terus berubah.