TRIPODNews.id - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah mengumumkan penurunan signifikan dalam tingkat pengangguran selama dua tahun terakhir. Bukti konkretnya adalah pertambahan jutaan orang yang telah bergabung dengan pasar tenaga kerja antara tahun 2022 hingga 2023.
Ida Fauziah menyampaikan, "Kami merasa bersyukur sekali lagi karena hasil kerjasama dan kesadaran dari berbagai pihak terkait, kami berhasil mengurangi angka pengangguran."
Menurut Menaker Ida, saat pandemi Covid-19 melanda, tingkat pengangguran di Indonesia mencapai 6,2 persen. Namun, seiring berjalannya waktu, angka tersebut berhasil diturunkan menjadi 5,8 persen pada tahun 2022, mengakibatkan sekitar 8,42 juta orang menganggur di seluruh Indonesia.
Ida Fauziah melanjutkan, "Pada tahun 2020, kita menghadapi tantangan yang signifikan dengan tingkat pengangguran 6,2 persen. Namun, dengan usaha dan kerja keras, angka ini turun menjadi 5,8 persen. Sekarang, kami bangga mengumumkan bahwa tingkat pengangguran telah menurun menjadi 5,4 persen. Data BPS juga menunjukkan bahwa dari tahun 2022 hingga 2023, kami berhasil menyerap lebih dari 3 juta tenaga kerja di seluruh negeri, dan berhasil mengurangi angka pengangguran sekitar 450 ribu orang selama periode 2022 hingga 2023."
Menteri yang berasal dari Mojokerto ini menjelaskan bahwa salah satu faktor yang berkontribusi pada penurunan tingkat pengangguran terbuka di Indonesia adalah banyaknya perusahaan dan sektor UMKM yang secara aktif merekrut tenaga kerja. Dia mengungkapkan contohnya di wilayah Malang, di mana PT Bentoel mampu menyerap ratusan tenaga kerja.
Ida mengatakan, "Di kota Malang saja, sekitar 700 tenaga kerja telah dipekerjakan oleh PT Bentoel, tanpa menghitung dampaknya secara tidak langsung pada rantai pasokan Bentoel. Saya juga mendengar bahwa perusahaan ini telah berhasil mengekspor produknya ke 25 negara. Kami memberikan apresiasi kepada PT Bentoel atas kontribusinya dalam menciptakan lapangan kerja di Kota dan Kabupaten Malang."