TRIPODNews.id - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, menyatakan bahwa nilai tukar rupiah hingga awal Juli 2023 masih terkendali meskipun mengalami pelemahan.
Destry menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah masih memiliki potensi untuk mengalami apresiasi sejalan dengan kondisi eksternal Indonesia yang tetap kuat.
"Bank Indonesia masih melihat potensi apresiasi nilai tukar rupiah yang ada, didukung oleh surplus transaksi berjalan dan masuknya modal asing seiring dengan prospek ekonomi Indonesia yang kuat," ujarnya.
Selain kondisi eksternal yang terjaga, Destry mengatakan bahwa perkembangan inflasi di dalam negeri juga terkendali dan imbal hasil dari aset keuangan domestik tetap menarik.
Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan stabilitas nilai tukar rupiah, terutama melalui strategi intervensi tiga kali lipat (triple intervention) dan operasi twist untuk mengendalikan inflasi barang impor serta memitigasi risiko dari pasar keuangan global.
Destry menambahkan bahwa Bank Indonesia akan terus melakukan tiga upaya. Pertama, melakukan intervensi di pasar valuta asing melalui transaksi spot, domestic non-deliverable forward (DNDF), dan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.
XL Axiata Bagi Dividen Rp 635,5 Miliar
Layanan Data XL Axiata Naik 16 Persen Saat Libur Lebaran 2024
Catat Laba 4,8 T di 2023 Unilever Indonesia Konsisten Pada Nilai Integritas Bisnis
Kinerja Awal Tahun Membaik, UNVR Punya Peluang Tumbuh di Q2
Unilever Unggul di Kategori Super FMCG di Shopee Super Brand 2023
