TRIPODNews.id - Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan sebesar 5,75%. Keputusan ini diambil untuk menjaga ekspektasi inflasi dalam target BI dan stabilitas nilai tukar rupiah.
Menurut Josua Pardede, seorang ekonom Bank Permata, meskipun inflasi utama diperkirakan terkendali dengan baik pada akhir tahun ini, kondisi ekonomi China dan global dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah dalam waktu dekat.
Pardede juga menyebutkan bahwa dari pertemuan terbaru FOMC (Federal Open Market Committee), The Fed akan mempertimbangkan kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk mengendalikan inflasi hingga mencapai sekitar 2%.
Namun, rupiah diperkirakan akan tetap berada pada level yang mendasar. Hal ini disebabkan oleh imbal hasil riil obligasi pemerintah Indonesia yang masih lebih menarik dibandingkan dengan imbal hasil sejenis dan obligasi pemerintah Amerika Serikat (UST).