TRIPODNews.id - Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menilai, kondisi ekonomi politik nasional dalam kondisi stabil.
Ini tidak lain karena berdasarkan beberapa survei belakangan, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat tinggi sehingga terjadi stabilitas di berbagai bidang terutama bidang sosial, ekonomi dan politik.
“Saya kira saat ini stabilitas nasional kita terjaga dengan baik. Selepas pandemi, tren pertumbuhan ekonomi kita terjaga, karena itu publik juga merasa bahwa saat ini kondisinya bagus. Maka itu tidak heran kita lihat bahwa kepuasan terhadap pemerintahan saat ini mencapai level yang tinggi," paparnya.
"Khususnya pada bidang ekonomi, inflasi kita menurun, dan itu membuat publik setelah pandemi menjadi bergairah dalam melakukan kegiatan bisnis,” tambahnya dikutip dari keterangan resmi, Jumat (9/6/2023).
Co-Founder Tumbuh Makna Fenny Tjahyadi, terlepas dari adanya peningkatan aktivitas ekonomi terutama di sektor konsumer, secara historis memang tidak terlihat adanya korelasi spesifik antara tahun politik dengan kinerja produk keuangan di pasar modal secara umum.
Investor justru harus memperhatikan sentimen yang lebih besar yang bermain di pasar di level global seperti kekhawatiran terjadinya resesi ringan di AS dan negara Eropa pasca kenaikan agresif bunga acuan untuk memerangi inflasi. Selain itu, di Tiongkok, sebagai negara ekonomi terbesar kedua di dunia, hingga saat ini masih belum memperlihatkan adanya traksi pertumbuhan yang optimal.
“Saya melihat beberapa sentimen global tersebut yang selama ini menahan IHSG untuk dapat bergerak lebih tinggi, padahal valuasi pasar saham kita saat ini berada di level yang atraktif. PER IHSG saat ini di 13,7 dibandingkan dengan kondisi di awal pandemi Covid-19 ketika IHSG terkoreksi hingga 3.900 waktu itu, di sekitar level 13,2. Tapi ini justru yang menjadikan kondisi saat ini sebagai kesempatan untuk mengakumulasi posisi,” tuturnya