TRIPODNews.id - PT Investree Radhika Jaya (Investree) berkomitmen meningkatkan manajemen risiko kredit macet pendanaan UMKM. Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi menjelaskan sebenarnya segala risiko yang timbul dari kesepakatan perdata antara pemberi pinjaman (lender) dan penerima pinjaman (borrower), sepenuhnya ditanggung oleh masing-masing pihak.
Mengingat platform P2P lending hanya memfasilitasi pertemuan dan terbentuknya perjanjian antara pemberi pinjaman dan peminjam, salah satu kewajiban utama semua platform, termasuk Investree, adalah menyampaikan disclaimer risiko kepada calon pengguna platform.
Adrian menyebut Investree juga berupaya ikut meminimalkan potensi risiko gagal bayar tersebut. Misalnya, menekankan bahwa Investree terus meningkatkan layanan customer support dan menginformasikan disclaimer risiko pada halaman web Investree sebagai bagian dari keterbukaan informasi untuk calon pengguna dalam memahami seluruh ketentuan P2P lending.
Investree juga mempersiapkan dua upaya untuk memastikan pelayanan optimal bagi pemberi pinjaman dan peminjam jika terjadi risiko kredit.
Pertama, penguatan aspek komunikasi risiko kepada lender dan borrower, mulai dari mengencangkan upaya penyampaian penjelasan yang jauh lebih personal kepada seluruh pemberi pinjaman oleh tim komunikasi melalui saluran komunikasi resmi.
Kedua, percepatan penyelesaian pinjaman borrower. Langkah ini ditempuh dengan mendorong borrower untuk segera menyelesaikan pinjamannya dengan berbagai cara sesuai dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau yang tertuang dalam POJK 10/2022, seperti rencana restrukturisasi dan tindakan hukum kepada peminjam berdasarkan perjanjian atau kesepakatan.