TRIPODNews.id - Direktur Eksekutif The Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad memprediksi akan terjadi perlambatan pada sektor usaha apabila Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) memutuskan menaikkan suku bunga acuan untuk kesekian kalinya.
“Kalau dampak secara langsung dari naiknya suku bunga The Fed ya, Indonesia biasanya naikin suku bunga BI, nah suku bunga BI biasanya akan berdampak pada suku bunga pinjaman. Ini tentu nantinya akan berdampak ke masyarakat, sehingga suku bunga banking, suku bunga pinjaman akan semakin mahal, dan itu akan memperlambat sektor usaha untuk ekspansi karena pinjaman semakin mahal,” kata Tauhid
Selaras dengan Tauhid, ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet juga memproyeksikan dampak perlambatan ekonomi yang akan dialami Indonesia apabila The Fed jadi menaikkan suku bunga acuannya.
AS sebelumnya mencapai batas utang USD31,4 triliun atau setara dengan Rp462.113 triliun pada Januari. Departemen Keuangan AS telah menggunakan uang tunai serta tindakan luar biasa untuk memenuhi kewajiban sejak saat itu.