TRIPODNews.id (JAKARTA) -
Kurnia Nur Khadijah, WNI asal Bogor yang menimba ilmu di Internasiona University of Afrika menceritakan situasi perang Sudan sangat kacau sejak awal konflik yang terjadi pada 15 April 2023 antara militer Sudan (SAF) dan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF).
Karnia mengaku setiap hari mendengar suara tembakan dan ledakan bom, karena lokasi tempat dirinya tinggal berdekatan dengan salah satu markas pihak yang bertikai dari perang Sudan.
"Ternyata memang dekat dengan markas mereka. Jadi dentuman senjata tiap hari depan kanan belakang kedengar semua," Ujar Karnia kepada TRIPODNews.id saat ditemui di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (28/4/2023).
Akibat peristiwa perang Sudan itu, lanjut Karnia, sejumlah WNI dan WNA yang berada dilokasi itu terpaksa harus dievakuasi ke beberapa tempat yang aman.
"Kita diarahin untuk evakuasi pindah ke auala, semuannya disitu. Pokoknya pindah-pindah kalau misalnya rumah udah kedenger banget bomnya, kita dievakuasi ke tempat WNI yang memang rumahnya jauh dari dentuman," katanya.
Karnia menuturkan terdapat tiga lokasi yang digunakan untuk mengevakuasi WNI yang berada di lokasi meski berada dalam zona merah perang Sudan.
"Nah kebetulan kan ada 3 titik dan mayoritas WNI disana tempat tinggalnya, kebetulan titik ini zona merah semua. Jadi kita bingung juga, mau ke zona hijau pun ya tidak ada WNI disana," tuturnya.
Ia menceritakan saat terjadi kontak tembak antara pihak yang bertikai, Ia dan beberapa rekannya harus mindik-mindik untuk menghindari tembakan demi mencari tempat yang aman dari perang Sudan.
"Ya mindik-mindik, tiarap. Jalan diem diem. Kita liat sikon aja, bisa evakuasi, kita bisa pindah rumah ya kita pindah," katanya.
Karnia menjelaskan bahwa kedua pihak yang bertikai dari perang Sudan tidak menyerang warga sipil yang berada di lokasi itu.
"Alhamdulillah mereka sebenarnya tidak nyerang WNA dan sipil juga. Selama kita engga ngapa-ngapain ya kita aman," jelasnya.
Ia mengaku pasrah kalau bertemu militer dari pihak yang bertikai di perang Sudan.
"Ya kita bertemu mereka, ya kita pasrah aja. Kamu mau apa? Angkat tangan!," ujarnya.
Seperti diketahui, perang Sudan sejak 15 April 2023 antara militer Sudan (SAF) dan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF).
Perang itu terjadi akibat upaya adanya peleburan RSF menjadi bagian dari militer Sudan
Perang antara dua kelompok bersenjata tersebut sebagian besar terjadi di Ibu Kota Sudan, Khartoum hingga meluas ke wilayah lain.
Akibat perang saudara yang terjadi di Sudan tersebut, pemerintah Indonesia terpaksa mengevakuasi ratusan WNI dari wilayah Sudan. (rachael)